Selasa, 23 Oktober 2018


KEMACETAN


Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya termasuk samarinda

Transportasi merupakan masalah yang sangat pelik bagi Negara berkembang. Betapa tidak, di Negara berkembang Tingkat pertumbuhan penduduk lumayan tinggi, sehingga berimbas kepada pengguna jasa transportasi yang meningkat tajam. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan Populasi terbesar di dunia, sehingga di Negara ini masalah Transportasi sudah mengganggu kehidupan sosial masyarakat. Terutama pada kota kota besar sehingga masalah kemacetan sudah menjadi makanan sehara hari.

Hal hal yang dapat menyebabkan terjadinya kemacetan banyak macamnya namun penyebab utama adalah prilaku dari masyarakat negara itu sendiri. Indonesia dan Negara berkembang lainya, timbul gaya hidup mengoleksi dan gonta-ganti produk, semisal Handpone, pakaian dan Kendaraan. Sebagian besar kalangan menengah keatas cenderung berlomba-lomba membeli mobil baru, belum genap seminggu iklan mobil itu muncul di Televisi kita sudah menyaksikan kendaraan tersebut berseleweran di jalanan. Bagi kalangan orang kaya ini ada 2-3 unit mobil terparkir di garasi rumah mereka. Nilai jual harta bergerak (mobil) yang selalu turun, tetap saja tidak mengurangi niat mereka untuk memiliki mobil ini. Bagi mereka kebanggan memiliki mobil tersebut mungkin salah satu alasan utama, namun juga ada alasan lain, salah satunya adalah tingkat kenyamanan dan keamanan sipengendara sampai di tempat tujuan.

Agar meredam gaya hidup konsumtif masyarakat, maka Pemerintah seharusnya menyediakan layanan Bus atau Transportasi masal. Sehingga pengguna jasa akan memakai layanan angkutan untuk melakukan berbagai aktifitas. Jika hal ini sudah diperhatikan maka berlanjut pada masalah keamanan yang menjadikan alasan kenapa masyarakat enggan menggunakan Jasa Transportasi masal. Polisi yang mempunyai kewenangan hendaknya di selalu memantau, dimana penumpang terkonsentrasi seperti halte dan terminal yang merupakan seringnya terjadi kecopetan dan tindak premanisme. keamanan ini juga termasuk salah satu sebab enggannya penumpang untuk menggunakan Jasa Transportasi, karena seringnya terjadi kecopetan, pemerasan dan pelecehan seksual. Pihak keamanan harus menggaransi tempat-tempat seperti halte dan terminal terbebas dari peristiwa yang ditakuti oleh penumpang.

Andaikan kenyamanan,keamanan dan disiplin itu saja sudah diterapkan dengan benar maka akan membawa perubahan besar dalam bidang Transportasi Negara kita. Sebenarnya masalah Transportasi hanyalah masalah prilaku atau kebiasan yang buruk para penyedia layanan, tapi sudah membudaya yang diakibatkan oleh pembiaran dari pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab. Akibat dari pembiaran tersebut timbulah masalah yang sedemikian komplek. Sehingga kita terpaksa mengurai satu persatu aspek yang berkaitan dengan Transportasi.

Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
Ada perbaikan jalan,
Bagian jalan tertentu yang longsor,
Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas


Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
Meningkatkan stress pengguna jalan,
Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar