Sabtu, 01 Desember 2012

MEMIMPIN DAN MEMBANGUN KERJASAMA TIM







 
 
 
 
 
 
MEMIMPIN DAN MEMBANGUN KERJASAMA TIM

Pada dasarny, stiap manusia adalah pemimpin, yang memimpin dirinya sendiri dan orang-orang lain disekitarnya untuk  mencapai tujuan bersama. Kalau memimpin diartikan membangun sebuah tim untuk meraih sasaran yang tepat dengan cara efektif dan efisien, maka setiap orang akan selalu terlibat atau melibatkan diri dalam pembangunan suatu tim. Manusia diciptakan  untuk menjadi pemain tim dan dirancang untuk berfungsi dalam jalinan dan hubungan saling ketergantungan dengan orang lain.

Apakah Tim Itu?
Dalam bukunya yang berjudul The Magic of Team Work, Pat Williams –Senior Excutive Vice President Orlando Magic, sebuah tim bola basket  tangguh dari Amerika Serikat menggambar kan apakah sebuah tim itu. Menurutnya, Suatu keluarga adalah sebuah tim. Sebuah kelas dikelas dasar juga sebuah tim. Klub olah raga bola adalah sebuah tim. Seuatu bisnis itu pun sebuah tim. Rumah sakit, kantor pemerintah, organisasi social, partai politik, dan bahkan sebuah Negara adalah bentuk-bentuk berbeda dari suatu tim. Kapan dan dimana pun orang bersama-sama atau berbeda dalam suatu kebersamaan untuk menyelesaikan pekerjaan, itulah sebuah tim. Dalam bahsa Inggris TEAM berarti Together Everyone Achive More dengan bekerja sama setiap orang dapat memperoleh hasil yang lebih baik daripada dikerjakan sendiri.

Paradigma Baru dalam Kepemimpinan
 Dengan pemahaman seperti ini saya akan mengajak Anda untuk memahami konsep kepemimpinan dalam perspektif membangun sebuah tim. Makna terpenting dalam konsep ini terletak pada sebuah kata, yaitu sinergi berasal dari bahasa Yunani sunergos artinya bekerja bersama; dari akar kata sun (=bersama) dan (=bekerja). Jadi, sinergi adalah kombinasi kekuatan yang melebihi penjumlahan tenaga seluruh individu secara sendiri-sendiri.
Fungsi seorang pemimpin adalah membangun sebuah tim yang dapat menghasilkan sinergi ini, Inilah paradigm baru dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus berupaya agar setiap individu sunergi untuk mencapai tujuan bersama.
Paradigma ini berbeda dengan konsep kepemimpinan konvensional yang selalu memandang dalan perspektif  pemimpin dan pengikut (leader – follower).dalam konsep pardigma baru, setiap anggota tim memiliki perana dan fungsi yang berbeda sehingga tidak ada superioritas; tidak ada subordinasi yang membentuk pola hubungan patron – client,seperti elite – rakyat, atasan – bawahan, orang tua – anak,ulama – umat, dan sebagainya.

Transformasi Individu: Kunci Keberhasilan tim

Kunci untuk terciptanya sinergi dalam suatu tim adalah kemampuan setiap anggota tim tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan  kinerja (performance) suatu tim untuk mencapai ssasaran dengan lebih cepat, efisien, dan efektif tidak terlepas dari upaya mengoptimalkan potensi dan kemampuan setiap individu dalam tim
Selama ini, pendekatan konvensional untuk meningkatkan kinerja individu dalam tim adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan , Sayangnya, kegiatan ini sering kali tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap terciptanya sinergi tim.
Mengapa pendidikan dan pelatihan sering gagal untuk meningkatkan kinerja individu? Karena yang diperlukan oleh individu anggota tim agar dapat mengoptimalkan fungsi dan peranannya dalam kesatuan tim adalah kemampuan untuk mengoptimalkan potensi diri , untuk belajar (skill of learning) se=cara terus menerus, dan kemampuan berinteraksi dengan sesama anggota tim maupun dengan individu diluar tim (skill of life: communication and networking).
Sebagaiman kita ketahui, setiap perusahaan atau organisasi dapat berkembang dan mencapai sasarannya jika setiap individu didalamnya mengalami transformasi dan senantiasa belajar untuk mengoptimalkan dirinya. Organization does not transform. People do. ---- Corporate does not learn. People do. Dengan memahami kosep ini , maka sebuah kepemimpinan tidak akan berarti jika anggota tim tidak mengalami transformasi atau perubahab positif. Semakin tinggi kualitas individu dalam tim dan keseluruhannya mampu menciptakan sinergi – semakin tinggi

Kepemimpinan dalam Manajemen Diri
Berangkat dari dasar pemikiran diatas, maka konsep kepemimpinan dalam manajemen diri adalah berupa pendekatan baru tentang bagaimana kita masing-masing dapat mengoptimalkan potensi diri dan meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain(terutama dengan individu sesama amggota tim) sehingga kita mampu memberika kontribusi yang signifikan bagi terciptanya sinergi untuk mencapai sasaran tim bersama-sama.
Kepamimpinan lebih diartikan sebagai kemampuan untuk memipin dan mengelola diri (menajemen diri) sehinggan dapat member kontribusi bagi penciptaan sinergi untuk mencapai tujuan atau sasaran tim. Sedangkan tim diartikan sebagai wadah dua otang atau lebih untuk bekerja bersama-sama mencapai sasaran atau tujuan bersama.
V.O.I.C.E: Lima Hal Pokok dalam Kepemimpinan
Untuk membangun kepemimpinan berdasarkan tim (teamwork-based leadership) yang efektif diperlukan lima hal pokokyang dapat dijadikan acuan untuk menilai atau mengevaluasi kinerja (performance) sebuah tim, yaitu V.O.I.C.E (Vision – Optimizing – Integrity – Communication – Empowering).

Vision
Vision yaitu visi atau sasaran yang disepakati oleh seluruh anggota tim. Setiap anggota tim harus mengetahui dan memahami sasaran yang ingin dicapai timnya. Hal ini merupakan rahasia pertama konsep manajemen yang ditulis oleh Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson dalam buku meraka yang sangat terkenal, The One Minute Manager. Kita bisa membayangkan sebuah permainan sepak bola tanpaada gawang. Permainan ini pasti akan membuat seluruh pemain frustasi dab bergerak tanpa tujuan.

Optimizing
Optimizing yaitu mengoptimalkan kemampuan individu dalam tim. Caranya adalah melengkapi setiap anggota tim dengan kemampuan untuk mengenali potensi dirinya, kemampuan untuk mendayagunakannya, serta kemapuan untuk belajar guna meningkatkan potensi dirinya secara terus menerus. Pendeknya, kepemimpinan berarti menginspirasi, memotivasi, dan menumbuhkan antusiasisme Kepada diri sendiri atau sesama anggota tim untuk mengoptimalkna kemampuannya.

Integrity
Setiap anggota tim, apalagi pemimpin tim, harus mampu menunjukan intregitas sehingga tercipta rasa saling percaya dan saling menghargai dalam tim. Kondisi ini dapat menciptakan sinergi positif untuk mencapai sasaran secara lebih cepat dan efisien. Intregritas adalah sifat yang dapat dipercaya, selalu menepati janji, jujur, memiliki komitmen yang tinggi terhadapa tugas atauaterhadap apa pun yang telah dosepakatinya, serta memiliki karakter yang baik dan solid. Orang berintgritas biasanya ditunjukkan dengan satunya kata dan perbuatan, serta senantiasa konsisten dengan apa yang diyakininya.


Communication
Communication yaitu interkasi antar individu anggota tim sehingga tercipta sinergi kelompok. Setiap anggota mengerti dan memahami anggota lainnya. Covey menyebut komunikasi ini sebagai komunikasi empatetik atau Berusaha untuk mengerti sebelum dimengerti.
Kunci dasar kemenangan sebuah tim terletak pada sebuah pada kelancaran komunikasi diantara anggota tim. Betapa banyak perceraian atau krisis rumah tangga, kegagalan proyek, perselisihan atau krisis yang dihadapi suatu organisasi hanya karena tidak adanya atau buruknya komunikasi diantara individu didalamnya. Komunikasi berarti menciptakan irama dan getaran harmonisasi yang melingkupi seluruh anggota tim, mengalir dan membawa seluruh anggota tim, mengalir dan membawa seluruh anggota tim kearah tujuan dan sasaran bersama.

Empowering
Empowering yaitu setiap anggota tim harus memberdayakan satu sama lain, saling mengisi, saling member inspirasi, dan saling membangun antusiasme diantara mereka. Seorang pemimpin dalam tim harus memiliki kemampuan untuk memberdayakan anggota timnya.
Ada tiga aspek penting untuk memberdayakan anggota tim. Pertama, membantu seseorang untuk menggali dan menemukan potensi diri dan hal-hal terbaik dalam diri mereka, serta membantu mereka menjadi apa yang terbaik bagi diri mereka (finding the best). Kedua, membantu melakukan penyempurnaandiri secara terus menerus (lifetime improvements). Ketiga, membantu meraka dalam berinteraksi dengan orang lain (netwoeking).
Kelima unsure pokok ini sangat penting untuk dapat menciptakan kepemimpinan yang berdasarkan tim (teamwork-based leadership). Oleh karena itu, kita semua perlu melakukan manajemen diri dengan sebaik-baiknya untuk menjadi seorang pemimpin dalam bidang apa pun dan sekaligus menjadi anggota tim (entah itu keluarga kita, kantor tempat kita bekerja, lingkungan masyarajat tempat tinggal, dan sebagainya) yang efektif sehingga dapat menumbuhkan sinergi untuk mencapai sasaran bersama.


Kirim masukan

MOTIVASI: DILEMA TES TOEFL

MOTIVASI: DILEMA TES TOEFL: DILEMA TES TOEFL Mungkin anda, bahkan mungkin semua orang yang pernah mengikuti tes TOEFL  mempunyai kesan bahwa tes TOEFL itu sulit, da...

SAMPAH DAN DAMPAKNYA


























SAMPAH DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN


Sampah merupakan sisa-sisa material yang sudah tidak terpakai lagi. Sisa-sisa material ini harus di buang pada tempatnya karena jika sudah membusuk tentunya akan menimbulkan aroma tak sedap untuk lingkungan sekitar dan juga berdampak bagi kesehatan, apalagi jika pembuangan sampah tidak pada tempatnya.
Dampak negatif dari sampah bukan hanya pada aspek kesehatan dan pemandangan namun banyak aspek yang akan terkena dampak negatif ini.

Aspek kesehatan, lokasi dan pengelolaan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus, dan penyakit demam berdarah yang dapat meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

Jika sampah tersebut dibakar maka akan timbul pencemaran udara misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Asap di udara yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, oleh sebab itu berhati-hatilah dalam membakar sampah.

Jika lokasi timbunan sampah berada dekat dengan sungai atau sumber air yang digunakan oleh masyarakat maka tidak tertutup kemungkinan air disana pun terkontaminasi dengan sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air.

Dari aspek estetika, penimbunan sampah di sembarangan tempat tentu saja akan membentuk lingkungan yang kurang sehat; bau yang tidak sedap dan pemandangan sekitar yang terlihat sangat tidak nyaman.

Dalam situasi seperti ini biasanya banyak pihak yang saling mempermasalahkan satu sama lainnya dinas kebersihan yang kurang bertanggungjawab kinerjanya atau masyarakat yang tidak tertib dalam membuang sampah. Hal ini sebenarnya dapat ditanggulangi secara mudah tanpa mempersalahkan pihak manapun. Kesadaran menjadi salah satu pokok penyelesaian masalah ini.

Trash and Its Impacts to Environment

Trash the remnants of material that is not used anymore. The remains of this material should be discarded in place because if it would lead to rot naturally pleasant aroma to the environment and also impact on health, especially if the garbage disposal is not in place.
The negative impact of waste not only on the health aspects and views, but many aspects that will be negatively affected this.

Aspects of health, location and management of uncontrolled waste is a good place for some organisms and appeal to a variety of animals such as flies and dogs that can transmit disease. Potential health hazards that may result are outbreaks of diarrhea, cholera, typhoid, and dengue fever can increase rapidly in areas that lack adequate waste management.

If garbage is burned it will arise such as air pollution emit a bad odor, dust, toxic gases. Smoke in the air generated from the existing plastic carcinogen, meaning that it can cause cancer, so exercise caution when burning trash.

If the location is close to the landfill waste stream or source of water used by the community then it is not impossible that the water there was contaminated with waste such as a change in the color and smell of the water stream, seep hazardous materials that pollute wells and water sources.

From the aspect of aesthetics, hoarding rubbish carelessly place of course will form an unhealthy environment; unpleasant odors and sights around that looks very uncomfortable.

In situations like this are usually a lot of parties mutually questioning each other less responsible sanitation departments or public performance that is not orderly in the trash. This fact can be easily addressed without blaming any party. Awareness is one of the main solution to this problem
Kirim masukan